Sinyal Analog Komposit dan Sinyal Digital

Sinyal Analog Komposit
Sinyal analog dalam kondisi nyala sebenarnya merupakan gabungan dari beberapa sinyal sinus. Sinyal ini disebut dengan sinyal komposit. Sebagai ilustrasi perhatikan Gambar 1. Gambar 1 pada sisi atas merupakan sinyal komposit, sedangkan pada sisi bawah merupakan hasil dekomposisi dari sinyal komposit.
Sinyal pertama pada persamaan 2a disebut dengan harmonik pertama, sinyal kedua pada persamaan 2b disebut harmonik ketiga dan sinyal terakhir pada persamaan 2.6c disebut harmonik kesembilan.
11111

Gambar 1 Ilustrasi sinyal analog komposit

Sinyal Digital
Sinyal digital adalah diskrit. Sinyal digital tidak memiliki amplitudo yang kontinyu sepanjang waktu. Seperti dijelaskan pada bagian awal dari bab ini bahwa apabila bit-bit diinginkan untuk ditranmisikan melalui media komunikasi dalam bentuk sinyal digital maka bit-bit tersebut harus ditransformasi ke dalam bentuk gelombang
listrik. Misalnya bit 1 diwakili oleh tegangan listrik +1 volt dan bit 0 diwakili oleh
tegangan listrik -1 volt. Representasi sinyal listrik semacam ini merupakan bentuk
transformasi paling sederhana dimana 1 level tegangan sinyal listrik mewakili 1 bit data
digital. Pada keadaan nyata, 1 level tegangan sinyal digital dapat mewakili beberapa bit
data digital dengan tujuan untuk meningkatkan kecepatan pengiriman data. Sebagai
ilustrasi perhatikan Gambar 2.

2

Gambar 2 Representasi sinyal digital dalam tegangan listrik

Dalam Gambar 2 bagian atas terlihat bahwa dalam 1 detik terdapat 8 bit data.
Karena itu dikatakan bahwa kecepatan pengiriman data untuk gambar pada bagian atas
adalah 8 bit per second (bps). Sedangkan pada gambar bagian bawah dalam 1 detik
terkirim sebanyak 16 bit. Karena itu kecepatan pengiriman data adalah 16 bps. Terbukti
bahwa dengan membuat 1 level tegangan mewakili 2 bit data, kecepatan pengiriman data
sekarang meningkat 2 kali lipat
Pada Gambar 2 bagian bawah juga terlihat agar 1 level tegangan merupakan
representasi dari 2 bit data maka secara keseluruhan dibutuhkan sebanyak 4 level
tegangan. Dimana tegangan +1 volt mewakili bit 11, tegangan +0,5 volt mewakili bit 10,
tegangan -0,5 volt mewakili bit 01, dan tegangan -1 volt mewakili bit 00.
Hampir semua sinyal digital bersifat tidak-periodik. Karena itu sinyal digital tidak
memiliki properti periode dan frekuensi sebagaimana halnya pada sinyal analog periodik.
Satuan ukur yang secara umum digunakan pada sinyal digital adalah bit rate. Bit rate didefinisikan sebagai jumlah bit yang terkirim dalam 1 detik yang dinyatakan dengan satuan bit per second (bps).

Benfano Soewito