Research Topics

1. COMPUTATION INTELLIGENCE

Machine Learning (Pembelajaran Mesin):  Ini mencakup pengembangan algoritma dan model komputer yang memungkinkan sistem untuk belajar dari data dan meningkatkan kinerjanya seiring berjalannya waktu. Ini mencakup supervised learning, unsupervised learning, reinforcement learning, dan sebagainya.
Neural Networks (Jaringan Saraf Tiruan): Neural networks adalah model komputasi yang terinspirasi oleh struktur dan fungsi jaringan saraf manusia. Deep learning adalah subbidang neural networks yang mengggunakan arsitektur jaringan yang dalam (deep) untuk tugas seperti pengenalan gambar, pemrosesan bahasa alami, dan lainnya.
Natural Language Processing (Pemrosesan Bahasa Alami): NLP adalah cabang AI yang berkaitan dengan pemahaman, analisis, dan generasi bahasa manusia oleh komputer. Ini digunakan dalam aplikasi seperti chatbots, analisis sentimen, dan terjemahan mesin.
Computer Vision (Visi Komputer): Computer vision berfokus pada pengembangan sistem yang dapat “melihat” dan memahami gambar dan video. Ini digunakan dalam pengenalan wajah, deteksi objek, kendaraan otonom, dan banyak lagi.
Reinforcement Learning (Pembelajaran Penguatan): Reinforcement learning adalah jenis pembelajaran mesin di mana agen belajar melakukan tugas melalui percobaan dan kesalahan, menerima umpan balik dalam bentuk penghargaan atau hukuman. Ini digunakan dalam pengendalian robot, permainan, dan lainnya.
Expert Systems (Sistem Pakar): Sistem pakar adalah program komputer yang menggunakan pengetahuan yang diambil dari ahli manusia untuk memecahkan masalah yang kompleks. Mereka digunakan dalam diagnosis medis, perencanaan bisnis, dan bidang lainnya.
Swarm Intelligence (Kecerdasan Kelompok): Cabang ini mengambil inspirasi dari perilaku kelompok organisme seperti semut, lebah, dan burung untuk mengembangkan algoritma yang dapat digunakan dalam optimasi, perencanaan rute, dan masalah lainnya

2. INFORMATION ENGINEERING

Information Systems (Sistem Informasi): Sistem informasi adalah studi tentang bagaimana teknologi informasi dapat digunakan untuk mengelola dan mengatur informasi dalam organisasi. Ini mencakup perancangan, pengembangan, dan pengelolaan basis data, sistem manajemen konten, sistem manajemen pengetahuan, dan sistem bisnis.
Human-Computer Interaction (Interaksi Manusia-Komputer): Ini adalah studi tentang bagaimana manusia berinteraksi dengan teknologi informasi, termasuk desain antarmuka pengguna yang efektif dan efisien.
Business Intelligence (BI) adalah disiplin yang berkaitan dengan pengumpulan, analisis, interpretasi, dan presentasi data bisnis agar dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dalam organisasi. Tujuan utama dari BI adalah memberikan wawasan yang mendalam tentang kinerja bisnis sehingga pemimpin dan pengambil keputusan dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk mencapai tujuan bisnis dan strategis.

3. IT SERVICE MANAGEMENT
ITIL (Information Technology Infrastructure Library): adalah kerangka kerja ITSM yang paling umum digunakan di seluruh dunia. Ini mencakup seperangkat praktik terbaik untuk merencanakan, memberikan, dan mengelola layanan IT dengan baik. ITIL terdiri dari beberapa modul dan proses seperti manajemen perubahan, manajemen incident, manajemen masalah, manajemen kapasitas, dan lainnya.
COBIT (Control Objectives for Information and Related Technologies): COBIT adalah kerangka kerja yang fokus pada pengendalian dan manajemen risiko dalam konteks teknologi informasi. Ini membantu organisasi dalam mencapai tujuan bisnis mereka dengan memastikan bahwa proses teknologi informasi dan layanan terkelola dengan baik dan sesuai dengan standar keamanan dan kepatuhan.
ISO/IEC 20000:adalah standar internasional untuk manajemen layanan TI. Ini memberikan panduan yang komprehensif untuk merancang, mengimplementasikan, dan meningkatkan sistem manajemen layanan TI di seluruh organisasi.

Change Management (Manajemen Perubahan): Manajemen perubahan adalah praktik untuk merencanakan, mengotorisasi, dan mengelola perubahan dalam lingkungan TI. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko dan dampak negatif yang mungkin timbul akibat perubahan dalam infrastruktur atau layanan TI.
Problem Management (Manajemen Masalah): Manajemen masalah berusaha untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengatasi penyebab akar masalah dalam layanan TI. Tujuannya adalah untuk mencegah insiden yang serupa terjadi lagi di masa depan.

4. NETWORK MANAGEMENT

Configuration Management (Manajemen Konfigurasi): Ini melibatkan pemantauan dan pengelolaan perubahan dalam konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak jaringan. Hal ini membantu memastikan bahwa jaringan tetap konsisten dan sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Performance Management (Manajemen Kinerja): Ini mencakup pemantauan kinerja jaringan, termasuk latensi, throughput, dan penggunaan sumber daya. Tujuannya adalah untuk memastikan jaringan beroperasi dengan efisien.
Security Management (Manajemen Keamanan): Ini melibatkan pengelolaan aspek-aspek keamanan dalam jaringan, termasuk pengaturan firewall, deteksi intrusi, enkripsi data, dan perizinan akses pengguna.
Intrusion Detection System (IDS) dan Intrusion Prevention System (IPS): IDS mendeteksi aktivitas yang mencurigakan dalam jaringan, sementara IPS mengambil tindakan untuk mencegah atau memblokir serangan yang terdeteksi.
Security Auditing and Monitoring (Audit dan Pemantauan Keamanan): Audit keamanan jaringan dilakukan secara rutin untuk mengidentifikasi potensi celah keamanan. Pemantauan keamanan jaringan berjalan secara real-time untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan.
Vulnerability Assessment (Evaluasi Kerentanan): Ini melibatkan pemindaian dan evaluasi sistem jaringan untuk mengidentifikasi kerentanan potensial yang dapat dimanfaatkan oleh penyerang.

5. APPLIED INFORMATION TECHNOLOGY

Health Information Technology (Teknologi Informasi Kesehatan): Cabang ini berkaitan dengan penggunaan IT dalam industri perawatan kesehatan, seperti rekam medis elektronik (EMR), sistem manajemen rumah sakit, aplikasi kesehatan mobile, dan alat diagnostik medis berbasis IT.
Educational Technology (Teknologi Pendidikan): Educational technology mencakup penggunaan teknologi informasi dalam pendidikan dan pelatihan, termasuk pembelajaran online, manajemen pembelajaran, dan aplikasi edukasi.
Financial Technology (Fintech): Fintech adalah penggunaan teknologi informasi dalam sektor keuangan, seperti aplikasi perbankan online, pembayaran digital, platform investasi, dan kripto-mata uang.
E-Government (Pemerintahan Elektronik): E-Government mencakup penggunaan IT dalam pelayanan pemerintah, seperti aplikasi e-pemerintah, sistem pengembangan pajak elektronik, dan pengelolaan data pemerintah.
Agricultural Technology (Teknologi Pertanian): Ini melibatkan penggunaan teknologi informasi dalam pertanian, seperti penggunaan sensor untuk pemantauan tanaman, sistem pengendalian irigasi otomatis, dan analisis data untuk perbaikan pertanian.
Retail Technology (Teknologi Ritel): Retail technology mencakup penggunaan IT dalam industri ritel, seperti sistem manajemen persediaan, e-commerce, analisis perilaku pelanggan, dan sistem kasir digital.
Manufacturing Technology (Teknologi Manufaktur): Ini melibatkan penggunaan teknologi informasi dalam proses manufaktur, seperti otomatisasi pabrik, pemantauan produksi berbasis sensor, dan manajemen rantai pasokan berbasis IT.
Transportation Technology (Teknologi Transportasi): Transportasi technology mencakup penggunaan IT dalam transportasi, termasuk sistem transportasi cerdas, navigasi GPS, manajemen lalu lintas berbasis komputer, dan pembayaran transportasi elektronik.
Environmental Technology (Teknologi Lingkungan): Ini melibatkan penggunaan teknologi informasi untuk memantau dan mengelola masalah lingkungan, seperti pemantauan polusi, manajemen air, dan energi terbarukan