Budgeting for Contingency Operations

Proses keuangan (budgeting) merupakan komponen akhir dalam proses perencanaan CPMT (Contingency Process Management Team), dalam tahap ini dilakukan beberapa persiapan biaya yang dibutuhkan seperti pemulihan bencana dan kelangsungan usaha/bisnis untuk kelangsungan proses tersebut proses investasi dan service contract sangat dibutuhkan.
Setiap perusahaan atau organisasi memiliki anggaran dalam pembiayaan resiko, berikut beberapa persyaratan penganggaran dari masing-masing komponen perencanaan CP (Contingency Planning):
 Incident Response Budgeting (Anggaran Insiden)
Yang termasuk incident response budgeting sebagian besar berasal dari anggaran TI yaitu untuk anggaran backup data dan recovery kemudian pasokan listrik dan juga peralatan-peralatan TI (software antivirus, software antispyware, peratalan networking) serta peralatan alat-alat TI untuk melindungi keamanan informasi.
Anggaran tambahan dibutuhkan untuk maintenance peralatan dan maintenance peralatan yang rusak.
Terdapat 3 aturan yang berlaku:
 Online production system
 Online backup system and quality assurance system to serve ready production system
 Offline testing dan development system to used and change management process
 Disaster Recovery Building
Anggaran yang paling penting adalah anggaran untuk asuransi recovery bencana alam. Perjanjian asuransi bencana alam biasanya meliputi pembangunan kembali. Bencana alam kebakaran, banjir, gempa bumi dan bencana alam lainnya. Pihak asuransi wajib mengawasi atau membiayai pendanaan dari struktur, layanan dan sampai kegiatan utama suatu organisasi atau perusahaan berjalan
kembali. Jika Anda berpikir DDoS hanya akan insiden, mempertimbangkan serangan terhadap amazon, ebay, sejumlah perusahaan lain pada tahun 2000 yang mengakibatkan hilangnya pendapatan lebih dari 1.7 miliar selama empat jam. Sedangkan jenis bencana alam yang tidak membutuhkan relokasi karyawan dan peralatan, itu memerlukan rekonfigurasi jaringan yang luas, aktivasi atau operator cadangan layanan dan sirkuit. Asuransi tidak memberikan bantuan untuk pendapatan yang hilang.
 Business Continuity Budgeting
Area yang memerlukan anggaran dana dan pengeluaran terbesar dalam perencanaan kelanjutan operasional adalah proses kelanjutan bisnis. Sebagai contoh, Perjanjian level servis (SLAs) untuk lokasi yang bagus memerlukan duplikat fasilitas khusus yang lengkap dengan server, alat-alat jaringan, dan hampir semuanya kecuali data dan anggota. Biaya yang dibutuhkan menjaga hal tersebut bisa sangat mengejutkan.
Sebagai tambahan, perusahaan harus memiliki dana yang sangat besar disamping untuk membeli barang yang dibutuhkan ketika operasi kelanjutan berjalan. Perusahaan atau organisasi mungkin mempertimbangan untuk membuka safety deposit box di bank lokal dengan corporate credit card, pembelian, dan bahkan dan yang dapat diakses dengan mudah untuk membayar biaya yang disebabkan untuk mengatur semua pada lokasi alternative.
 Crisis Management Budgeting
Budgeting items yang paling primer disini adalah gaji para karyawan, mereka harus tidak masuk kerja karena terjadi kerugian yang sangat besar. Organisasi atau perusahaan mungki harus menerapkan sebuah minimum, seperti gaji 1 bulan sebagai pesangon, disaat karyawan menunggu di rumah untuk menentukan apakah mereka masih memiliki pekerjaan untuk kembali.
Perusahaan yang memiliki pandangan ke depan juga mempertimbangkan anggaran untuk kontribusi kepada dana kehilangan karyawan seperti upacara pemakaman, dan juga counseling untuk para karyawan dan pasangan mereka.

Benfano Soewito