Sistem Pertanian Cerdas berbasis IoT (part 1)

Pertanian adalah pondasi dasar dari ekonomi suatu bangsa, dengan pembangunan pertanian yang bagus, maka ekonomi suatu bangsa akan stabil. Sejarah membuktikan pengaruh pertanian terhadap perekonomian suatu bangsa berbanding lurus,  bangsa dapat dikatakan maju jika seluruh rakyat terpenuhi kebutuhan primernya yaitu makanan. Pada saat yang sama produksi pertanian menyediakan industri kedua dan ketiga dengan bahan mental dan sumber daya keuangan, yang merupakan pondasi dasar suatu bangsa,

Negara kita merupakan Negara pertanian yang memproduksi dan mengkonsumsi hasil pertanian. Pertanian banyak menyelesaikan masalah kebutuhan akan pangan dan papan bagi 300 jutaan penduduk Indonesia. Pertanian di Indonesia banyak masih menggunakan teknologi tradisional  dikarenakan kondisi Indonesia yang subur dan tidak kekurangan air. Terlebih Indonesia terletak di cincin pergunungan api sehingga tanah Indonesia sangat subur. Dengan keadaan seperti ini maka Indonesia bisa menjadi Negara penghasil pangan terbesar di dunia dengan penerapan teknologi-teknologi maju. Indonesia dapat menjadi Negara pengekspor hasil pertanian bagi seluruh dunia. Dengan kebutuhan yang cukup tinggi akan bahan makanan dapat dikatakan bahwa dengan teknologi pertanian yang maju hasil yang didapat dari hasil pertanian akan cukup besar. Rantai pasokan untuk pertanian saat ini sangat tidak menguntungkan karena manajemen yang tersebar dan kurangnya titik temu dalam pertanian, sehingga rasa aman, efisiensi, operasi yang mulus dan sempuran dalam system network produksi pertanian tidak dapat diteraopkan. Teknologi Internet of Things dapat menyelesaikan masalah diatas  dengan solusi yang efiesien dan layak digunakan. Pada saat ini, Intenet of things, dengan waktu yang realtime dan akurat, dapat memberikan perubahan pada rantai pasokan pertanian dan menyediakan technologi yang membuat pasokan logistik pertanian lancar.

Kekuatan IoT cocok sekali di implementasikan pada bidang pertanian karena karakteristik bidang pertanian, yang berpotensi sekali disentuh oleh IoT. Berikut contoh-contoh aplikasi IoT pada bidang pertanian:

  • Optimasi produk

Optimasi produk pertanian dipengaruhi situasi-situasi tertentu seperti perkiraan cuaca, keadaan tanah, dan kebutuhan pasar terhadap tanaman tertentu. Untuk menghasilkan keputusan yang tepat petani membutuhkan data real-time tentang kondisi cuaca saat itu. Teknologi wireless, Sistem GPS dan cloud bisa membantu petani untuk hal ini.

  • Penanggulangan hama

Pengawasan jumlah hama menggunakan sensor network bisa menjadi solusi. Apabila sensor mendeteksi jumlah hama pengganggu terlalu tinggi, informasi ini bisa disampaikan pada sistem otomatis pengontrol hama untuk diambil tindakan. Ini bisa menggantikan penggunaan pestisida di beberap kasus.

  • Penggunaan sumber daya secara efektif

Sumber daya utama pada pertanian adalah air dan unsur hara tanah. Komponen ini harus digunakan secara efisien. Kekurangan air dan unsur hara tanah adalah musuh utama yang bisa menyebabkan gagal panen. Sehingga penggunaannya harus dikelola dan dikontrol secara rinci dan tepat. Menggunakan kekuatan IoT, petani bisa mengukur, dan mendeteksi dari dini kekurangan komponen-kompenen utama dalam pertanian ini. Lalu secara efisien, bisa mengelola penggunaan energi yang digunakan. Semuanya secara real-time.

 

  • Optimasi operasi produksi

Operasi produksi pertanian meliputi pemupukan, penyemprotan hama dan panen. Semua kegiatan ini menggunakan mesin- mesin atau peralatan khusus. Dengan menggunakan IoT, petani bisa mengetahui  secara real-time posisi peralatan mereka. Dengan adanya data tersebut mereka melakukan analisa dan menentukan dengan tepat di mana daerah operasi produksi dengan efisien. Ini akan berdampak pada hasil pertanian mereka.

 

Penerapan Internet of Thing pada pertanian dapat digunakan berdasarkan kebutuhan akan bahan makanan di seluruh dunia yang meningkat setiap tahunnya. Internet of Things bukan diterapakan pada rantai pemasok pertanian tetapi juga teknologi sensor untuk penggunaan air, sensor untuk mendeteksi serangan hama, dan juga sensor yang mempertahankan suhu kondisi lingkungan. Dengan penerapan tersebut hasil pertanian dapat meningkat dengan pesat.

Teknologi IOT mengunakan aplikasi yang memproses informasi dan infrastruktur. Aplikasi Internet of Things (IOT) mirip dengan realisasi dari pengetahuan produksi pertanian, manajemen, pengambilan keputusan, yang terkait dengan produksi pertanian. Aplikasi Internet Of Things (IOT) meliputi fasilitas psoes data pertumbuhan tanaman, manajemen digital dari produksi, pembagian data, user Interface dan service intelligent network serta decision-making.

Konsep dari Internet Of Things terkait dengan network, yang menkoneksikan segala sesuatu dengan internet melalui Radio frequency Identification  (RFID), sensor, global positioning systems (GPS), laser scanner dan sensor informasi lainnya menurut protocol yang di setujui dan  pertukaran informasi yang mendapatkan idetifikasi pengetahuan, pelacakan lokasi, monitoring dan manajemen.

Jaringan bisa melakukan identifikasi secara otomatis pada objek dan lokasi, jalur, monitor dan memicu koreponden peristiwa. Dengan menggunakan tyeknologi RFID untuk melakukan scanning dan membaca tag EPC pada barang dan mendapatkan informasi idetitas dari barang dan membagikan informasi terkait barang tersebut.

 

Referensi

[1] Li Hang, Chen Houjin, Key technology and application prospect of the internet of things, Forum on Science and

Technology in China, 2011.

[2] Mo Lianguang, Study on Supply-Chain of Agricultural Products Based on IOT, 2014 Sixth International

Conference on Measuring Technology and Mechatronics Automation (ICMTMA), 2014, 627 – 631..

[3] Israni, S., Meharkure, H., & Yelore, P. (2015). Application of IOT Based System for Advance Agriculture in India. International Journal of Innovative Research in Computer and Communication Engineering, 3(11), 10831-10837.

Tan Ci Bui