Sistem Pertanian Cerdas berbasis IoT (part 2)

Saat ini arsitektur dari Internet of things dibagi atas tiga layer  yaitu : layer sensor, layer jaringan (network), dan layer aplikasi. Struktur layer dari Internet of things ditampilkan dibawah ini :

Pada layer Sensor terdiri dengan layer pengakusisi data, sensor nerwork otomatis dan program middleware.

Kunci teknologi Internet of Thing ialah dimana teknologi mengandalkan RFID, teknologi sensor dan teknologi jaringan komunikasi dan cloud computing.

Dengan adanya Internet of Thing semua data didapat secara realtime. Mulai dari data hulu sampai data akhir. Dengan perkambangan teknologi yang sangat cepat dan diintegrasikan pada Internet of Thing pertanian akan meningkat hasil dari pertanian dan secara terus menerus.

Mulai dari pembibitan, pengairan, pupuk dan juga pengawasan terhadpat hama membuat hasil pertanian dapat meningkat serta penyaluran kepada konsumen juga terus menerus untuk memenuhi kebutuhan Nasional dan kebutuhan ekspor hasil produksi pertanian.

Yang popular pada saat ini pada sistem lapisan ke tiga yang merupakan layer dari presepsi, layer dari network dan layer dari aplikasi. Layer presepsi meliputi RFIg Tag, Pembaca RFID, kamera, sensor, sensor jaringan dan lainnya, yang merupakan solusi utama dari masalah presepsi, mengenali objek dan mengumpulkan informasi. Layer Network ialah bagian utama dari internet of thing. Layer ini merupakan infrastuktur dari Internet of Thins untuk pelayanan universal.

Pada saat ini internet of thing sudah diaplikasikan mampir keseluruh industri . yang meliputi pertanian secara keseluruhan, control industry, control gedung, penjadwalan kendaraan, testing lingkungan, diagnose remote, dan rumah pintar serta manajemen urban. Yang mana pertanian merupakan paling penting.

Analisa dari Internet of Thing dari pertanian. Pada awalnya pertanian menggunana data manual yang dikumpulkan dan menggunakn bar code. Ini menyebabkan keterlambatan, kesalahan dan kurangnya informasi dari lapangan.

Teknologi RFID dan cloud computing yang diintregrasikan dengan informasi produksi, distribusan dan keamann kwalitas pertanian sangat efeksi. Hal memungkinkan kita mampu membuat sebuah sistem yang memonitor dan melacak semua mengenai informasi material pertanian.

Analisa Internet of things bisa mulai dilakukan sejak tahap produksi, tahap pengiriman dan sampai dengan konsumen. Hal ini membuat produksi pertanian sejak mulai diproduksi sampai dengan tangan konsumen memiliki data informasi yang detail dan akurat.

Data informasi dari Internet of Thing memungkinkan peningkatan hasil pertanian nasional serta logistic sampai dengan tangan konsumen ada lengkap datanya secara keseluruhan. Data memungkinkan informasi yang akurat dan realtime didapat secara langsung.

Referensi

[1] Li Hang, Chen Houjin, Key technology and application prospect of the internet of things, Forum on Science and

Technology in China, 2011.

[2]Mo Lianguang, Study on Supply-Chain of Agricultural Products Based on IOT, 2014 Sixth International

Conference on Measuring Technology and Mechatronics Automation (ICMTMA), 2014, 627 – 631.

 [3] Israni, S., Meharkure, H., & Yelore, P. (2015). Application of IOT Based System for Advance Agriculture in India. International Journal of Innovative Research in Computer and Communication Engineering, 3(11), 10831-10837.

 

Tan Ci Bui