Database trends and impacts on 2017

Dibuat oleh :

1. BAMBANG SUSILO (1801693602)
2. MAXLIAN LAY (1801693565)
3. DANANG SATYA NUGRAHA (1801693571)
4. DUDI RAMDANI (1801693514)
5. SALMAN AL FARIZ (1801693470)

 

Data merupakan inti dari bisnis modern dan banyak perubahan dan inovasi
yang berpengaruh kepada manajemen system database. Dalam dunia
manajemen data di 2017, terdapat banyak perbedaan, kompleksitas dari tahun
yang lalu. Industi berubah, sebagaimana system database berubah. Kita perlu
menyadari bahwa bagaimana cara kita bekerja di masa lalu, sudah tidak sama
dengan bagaimana kita bekerja dengan kondisi database sekarang.
Pertama, trend yang paling terlihat adalah kita sekarang menyimpan data
lebih banyak dari sebelumnya. Berdasarkan studi dari IDC, dunia dikital akan terus
berkembang pada 40% pertahun sampai dengan decade berikut. Pada 2020,
diperkirakan dunia digital akan berkembang sampai 44 zettabytes, atau 44 triliun
gigabyte.
Apa yang mempengaruhi perkembangan tersebut? Organisasi bergerak
lebih kearah bisnis online untuk mengambil keuntungan dari popularitas perangkat
pintar (smart phone, tablet, dll). Dan lebih banyak “Benda” yang terhubung ke
internet (Internet of Things, atau IoT), yang dapat membuat aliran data terkumpul
dan terlacak. Meledaknya data di social media (Facebook, Twitter, dll) yang
dilacak untuk kebutuhan marketing dan laninnya juga memberi kontribusi kepada
meningkatnya data yang dibuat dan disimpan.
Trend lain yang berkontribusi kepada kompleksitas manajemen data adalah
berkembangnya Unstructured Data. Walaupun Structured Data merupakan
sumber dari informasi infrastruktur dari kebanyakan organisasi, unstructured data
berkembang karena adanya kebutuhan. Perkembangan unstructured data
terhubung dengan adana data multimedia yang diadopsi oleh organisasi untuk
menyimpan audio, video, dan gambar.
Analisa dari ICD memperkirakan ada bahwa unstructured data mengambil
sampai dengan 90% dari semua informasi digital. Dengan semua factor yang ada
untuk keperluan bisnis dan ekspansi, kita memang hidup dalam era Big Data.
Berikut ini merukan hasil survey yang dilakukan oleh Jaxenter dalam salah satu
halamannya yang berjudul Top Databases in 2017: Trends for SQL, NoSQL, Big
Data, Fast Data.

 

 

Sebuah arsitektur database yang ideal bisa mendukung beberapa data
model, Bahasa, processing paradigms dan format penyimpanan yang berbeda
pada satu system. Applikasi yang memerlukan fitur database yang spesifik
seharusnya menjadi konfigurasi tambahan atau pluggable feature dalam suatu
system manajemen database, bukan sebagai pilihan untuk membedakan
arsitektur database.
Secara spesifik, arsitektur database yang ideal adalah sebagai berikut:

  1. Mendukung Turnable Consistency Model yang mengijinkan Strict RDBMSstyle
    ACID transactions, Dynamo-style Eventual Consistency, atau
    keduanya.
  2. Memberikan dukungan untuk Extensible but Relational Compatible Schema
    dengan mengijinkan data untuk bisa direpresentasikan dengan Relational
    Model, tapi juga bisa menggunakan Application-Extensible Schema,
    kemungkinan juga mendukung penggunan tipe data JSON.
  3. Database yang mampu untuk mendukung beberapa Bahasa dan API
    sekaligus, SQL nempaknya masih akan tetap menjadi Bahasa
    pemrograman database utama, namun harus didukkung dengan Cypher,
    Document-style query berdasarkan REST dan kemampuan untuk
    MapReduce atau Directed Acrulyc Graph Algorythm.
  4. Pluggamble Data Storage Model seharusnya mampu untuk membuat
    Physical Storage untuk menjadi Row Oriented or Columnar Storage.
  5. Mendukung Distributed Availability and Consistency Characteristics, atau,
    aplikasi seharusnya mampu untuk menentukan tingkatan Availability and
    Consistency yang didukung oleh jaringan partisi dan melakukan Tuning
    untuk replikasi data.

Dikutip dari
http://www.dbta.com/Columns/DBA-Corner/Trends-Impacting-DBAs-in-
2017-115502.aspx
https://jaxenter.com/top-databases-2017-132912.html
http://www.dbta.com/BigDataQuarterly/Articles/The-Database-
Technologies-of-the-Future-109659.aspx

Sani M Isa