4 Resep Sederhana menulis Makalah Internasional Scopus

Penulisan akademis adalah bagian dari penelitian terstruktur yang ditulis oleh akademisi (dosen, mahasiswa, dan peneliti) untuk akademisi lainnya. Tujuan utama penulisan akademis adalah menyebarkan ‘pengetahuan baru’ yang berguna dan bermanfaat. Saat ini, menulis makalah bukanlah pilihan tapi sudah menjadi kewajiban akademis. Menulis makalah merupakan prasyarat wisuda, kenaikan jenjang jabatan akademis, bagian laporan penelitian, dan ukuran kualitas seorang akademisi.

Namun, di zaman dengan kesibukan yang menggunung seperti pada saat ini, maka hampir dipastikan sulit sekali bagi seseorang untuk mampu menulis sebuah karya ilmiah apalagi yang dapat diterbitkan sebagai makalah internasional. Jangankan internasional, menulis makalah nasional saja sudah merupakan tantangan tersendiri.

Seorang mahasiswa / dosen yang biasa cuap-cuap sekalipun terkadang mendadak diam seribu bahasa saat berada di depan layar monitor untuk menulis sebuah makalah ilmiah. Hal ini wajar karena penulisan makalah ilmiah membutuhkan bahasa formal dan pola pikir kritis yang jauh lebih sulit dibandingkan ngobrol, berdebat ataupun yang semisalnya. Jika anda pernah mengalami kebuntuan saat menulis makalah maka teruskan membaca artikel ini.

Artikel ini akan membahas empat resep praktis untuk membuat sebuah makalah internasional. Namun perlu diingat tips ini hanya berlaku saat penelitian sudah selesai dilakukan sehingga hanya tinggal dipublikasikan saja. Artikel ini tidak membahas sama sekali tentang cara melakukan penelitian.

Setelah anda membaca resep ini, sebaiknya anda langsung membuat satu makalah. Jika anda mengikuti tips berikut maka diharapkan makalah anda akan menjadi lebih berbobot.

Tentukan Jenis Makalah.

 

Makalah ilmiah biasanya berbentuk catatan teknis, laporan penelitian, prosiding dan jurnal. Jika anda menulis jurnal maka anda dapat mengasumsikan pembaca cukup familiar dengan topik. Sehingga tidak perlu menjelaskan konsep dan teori umum secara detil. Penulisan jurnal sebaiknya dapat menunjukkan kontribusi yang jelas dan pola pikir yang kritis. Jurnal itu sendiri memiliki rangking yang dibagi menjadi empat kuartil (Q1, Q2, Q3, dan Q4) dimana Q1 adalah jurnal dengan reputasi yang paling tinggi diikuti Q2, lalu Q3, dan Q4. Artinya semakin tinggi reputasi jurnal yang dituju semakin tinggi tuntutan kontribusi dan semakin mendalam analisis yang harus dibuat. Adapun penulisan makalah untuk prosiding biasanya memiliki batasan halaman yang lebih kecil. Sehingga pembahasan kontribusi dan analisis tidak dapat dilakukan dengan sangat mendetil seperti pada jurnal.

Gunakan model IMRAD.

 

IMRAD (Introduction, Methods, Research and Discussion) adalah singkatan dari format umum yang digunakan sebagai bagian utama untuk menyusun makalah ilmiah. Bagian utama sebuah makalah dapat dirancang seperti gambar 1.

 

Gambar 1. Model IMRAD untuk merancang struktur makalah ilmiah

Bagian IMRAD mencakup poin-poin berikut ini:

  • Introduction – Pada bagian pendahuluan, anda harus menarik perhatian pembaca dengan memberikan penjelasan yang menarik mengenai latar belakang topik dan masalah yang diangkat.

Catatan: Kajian literatur dapat dijelaskan pada bagian ini ataupun ditulis menjadi subbab terpisah antara bagian ini dan bagian methods.

  • Methods – Pada bagian ini, anda dapat memasukan metodologi ataupun metode-metode yang digunakan saat melakukan penelitian. Anda wajib menjelaskan bagaimana masalah dapat dipecahkan dengan metode-metode tersebut. Berikan penjelasan yang baik sehingga pembaca dapat mengevaluasi hasil-hasil penelitian, bahkan dapat mereplikasi/mengulang penelitian.
  • Results – Bagian ini berfungsi sebagai tempat meletakkan hasil-hasil yang telah ditemukan. Soroti metode dan hasil mana yang paling penting.
  • Discussion – Bagian diskusi merupakan bagian yang kadang terabaikan. Jangan sekedar mengulang informasi dari hasil yang ditampilkan pada bagian results. Seharusnya, pada bagian inilah anda dapat menafsirkan impilkasi hasil-hasil yang telah ditemukan. Tafsiran harus menjelaskan apakah masalah telah terselesaikan dengan sempurna ataupun memerlukan penelitian lanjutan.

Catatan: Kesimpulan dapat dituliskan pada akhir bagian ini ataupun ditulis menjadi subbab yang terpisah setelah bagian ini.

Sebagai struktur dasar, IMRAD jangan dianggap kaku karena model ini dapat diperluas sesuai kebutuhan penulis. Penulis dapat mengembangkan model ini sesuai dengan kebutuhan mereka sendiri seperti contoh di atas yaitu menuliskan bagian kajian literatur dan kesimpulan sebagai subbab tambahan.

Siapkan Figur dan Tabel

 

Sebelum menulis, ada baiknya anda telah menyiapkan figur-figur dan tabel-tabel yang akan dimasukkan ke dalam makalah, khususnya pada bagian results. Sebagian penulis memulai tulisan dari title lalu melanjutkan ke bagian abstrak, introduction, methods, dst. Namun demikian seringkali penulis harus mengedit kembali bagian-bagian tersebut setelah sampai ke bagian akhir makalah. Untuk menghindari hal ini, maka siapkan dulu konten figur dan tabel sebelum menuliskan bagian-bagian tersebut.

Figur, idealnya dapat digunakan untuk menampilkan gambar, diagram, dan tampilan grafis sedangkan tabel dapat digunakan untuk menampilkan data dan hasil dari metode-metode yang dibandingkan. Berhati-hatilah dalam membuat figur dan tabel tersebut. Jika anda membuat tampilan grafis, berikan label yang sesuai untuk sumbu-sumbunya dan gunakan ukuran font yang dapat dibaca dengan jelas. Demikian juga ketika membuat tabel, perhatikan angka desimal dan unit yang digunakan.

Masukkan figur dan tabel yang telah disiapkan ke dalam bagian-bagian IMRAD  yang dituju. Setelah itu, baru anda dapat mulai menulis teks untuk menjelaskan figur dan tabel yang dimasukkan. Dengan cara ini, maka penulisan teks diharapkan akan lebih efisien.

Anda dapat memulai menulis teks dari bagian methods, results, discussion, dan conclusion. Setelah itu baru anda dapat menulis bagian introduction, abstract, dan title.

Jika anda tertarik dengan resep ini, silahkan membaca referensi berikut ini.

Tulis dengan Bahasa Formal.

 

Gaya bahasa yang digunakan untuk menulis makalah internasional harus formal dan objektif. Berhati-hatilah dengan karakteristik tata bahasa, seperti tenses dan voice yang digunakan.

  • Bagian introduction biasanya ditulis dengan bentuk simple present dan active voice khususnya ketika membahas masalah penelitian dan tujuan penelitian.
  • Bagian kajian literatur dapat ditulis dalam bentuk present perfect dan passive voice karena penelitian pada bidang tersebut masih aktif berjalan.
  • Bagian method, results dan discussion akan banyak menggunakan past present dan passive voice karena banyak membahas apa yang telah dilakukan dan hasil apa yang telah ditemukan (belum diterima sebagai teori).

Kesimpulan

 

Penulisan makalah internasional tidak memerlukan penelitian jutaan dolar dan waktu ratusan tahun. Penulis hanya perlu mengikuti beberapa tips di atas. Utamanya tentukan siapa target pembaca makalah untuk menentukan informasi apa yang akan ditulis. Dengan IMRAD penulis akan memiliki kerangka makalah yang kokoh. Siapkan konten utama seperti gambar dan tabel untuk setiap bagian-bagian IMRAD. Setelah konten utama, maka poleslah makalah dengan penjelasan tekstual yang sesuai dengan gaya bahasa formal agar berstandar makalah internasional.

Namun demikian, menulis makalah merupakan skill yang harus terus-menerus diasah. Semakin berpengalaman akan semakin baik. Tentunya juga diperlukan kesabaran sekiranya makalah kita ditolak. Jadikan bahan pelajaran dan bahan melatih ketabahan.

Selamat mencoba dan semoga makalahnya diterima!

Habibullah Akbar, PhD