FHIR: Fast Healthcare Interoperability Resources

 FHIR adalah sebuah acuan / standar yang digunakan dalam pertukaran informasi tentang kesehatan secara elektronik atau online. FHIR dikembangkan dan diawasi oleh sebuah organisasi yang bernama HL7 (Health Level Seven International). HL7 adalah sebuah non-profit organisasi yang menyediakan sebuah framework dan acuan-acuan dalam pertukaran, integrasi, pembagian dan penerimaan informasi tentang kesehatan yang dapat membantu praktik dalam kesehatan, manajemen serta evaluasi pelayanan kesehatan.

FHIR merupakan gabungan dari fitur – fitur dari HL7 V2, HL7 V3 dan CDA (Clinical Document Architecture), dimana HL7 v2 dan v3 digunakan untuk pertukaran data dan CDA digunakan untuk mendeskripsikan dokumen medis yang ada dalam standar dari HL7 yang gunakan sampai saat ini.

FHIR memiliki 4 paradigma interoperabilitas yaitu:

  1. Rest: Merupakan inti / jantung dari standar FHIR, perintah REST sangat sederhana seperti GET dan POST dapat ditingkatkan bersama dengan operasi yang telah ditentukan sebelumnya seperti CREATE, READ, UPDATE dan DELETE, dan kemudian History, Read Version, Search, Updates, Validate, Conformance & Batch. REST Berfungsi paling baik di lingkungan di mana kontrol ada di sisi klien dan ada hubungan saling percaya.
  2. Document: seperti yang diperlukan untuk transfer perawatan, adalah bagian dari paradigma FHIR juga. Sebuah dokumen dapat ditangani sebagai kumpulan sumber daya yang disatukan. Mirip dengan cara dokumen CDA memiliki header untuk mendefinisikan konteks untuk dokumen, di dunia FHIR sumber daya dapat diterapkan untuk tujuan yang sama. Juga, dokumen-dokumen ini dapat dibagikan menggunakan umpan ATOM untuk memastikan bahwa semua fasilitas memiliki dokumen terbaru.
  3. Messages: FHIR dapat mengakomodasi pengiriman pesan yang mirip dengan pengiriman pesan HL7 v2 dan v3. Mirip dengan dokumen, pesan dapat ditangani sebagai kumpulan sumber daya, dan mereka dapat memanfaatkan umpan ATOM untuk pembaruan. FHIR memungkinkan perilaku permintaan / respons dengan bundel ini, mereka dikendalikan oleh peristiwa, dan bisa asinkron.
  4. Services: Layanan khusus memiliki konten dan aturan dasar yang sama. FHIR didasarkan pada prinsip-prinsip SOA, menjadikannya fleksibel untuk mengakomodasi berbagai alur kerja dari yang sangat kompleks hingga yang sangat sederhana. Alur kerja ini dapat diatasi melalui sumber daya individual atau kumpulan sumber daya. Pada dasarnya, seseorang dapat melakukan apapun yang mereka inginkan. Satu-satunya kendala adalah bahwa sumber daya FHIR diteruskan dalam beberapa bentuk atau cara.

            Data didalam FHIR didesain agar dapat menghubungkan berbagai sumber daya. Sumber daya yang didapatkan distandarisasi agar seragam satu dengan yang lain. Sumber daya dapat berupa metadata, teks atau elemen data diskrit.

Modul – Modul FHIR

Secara umum, FHIR tersusun atas sekumpulan modul-modul yang saling berintegrasi. Terdapat 13 modul yang menyusun FHIR, yaitu:

  1. Foundation: infrastruktur dasar dimana aplikasi dibuat
  2. Implementer Support: layanan yang membantu pengguna menggunakan spesifikasi.
  3. Security & Privacy: dokumentasi dan layanan untuk membuat dan menjaga keamanan, integritas dan privasi.
  4. Conformance: berkaitan dengan pengujian kesesuaian dengan spesifikasi dan untuk menentukan panduan implementasi
  5. Terminology: terkait dengan penggunaan dan dukungan terminologi serta artefak terkait.
  6. Linked Data: terkait dengan pendefinisian metode pertukaran untuk sumber daya.
  7. Administration: terkait dengan sumber daya untuk mencari pasien, praktisi, organisasi, dll.
  8. Clinical: terkait dengan masalah klinis, seperti alergi, proses perawatan.
  9. Medications: terkait dengan manajemen obat dan imunisasi.
  10.  Diagnostics:  terkait dengan pengamatan, laporan diagnostik
  11.  Workflow: terkait dengan proses perawatan.
  12.  Financial: berkaitan dengan dukungan penagihan dan klaim.
  13. Clinical Reasoning: terkait dengan dukungan keputusan secara klinis dan ukuran kualitas (quality measures)

Keuntungan dari FHIR

  1. Spesifikasi dapat digunakan secara gratis tanpa batasan
  2. Mendukung RESTful Arsitektur
  3. XML dan JSON dapat digunakan sebagai format data transmisi
  4. Open source dari FHIR server yang bernama HAPI FHIR
  5. Mudah dan cepat untuk pengimplementasiannya

Kaitannya dengan Big Data

Dalam analisis data kesehatan dibutuhkan data yang bersih dan dengan volume data yang besar, terpercaya, dan juga lengkap. Akan tetapi untuk mendapatkan data seperti ini tidaklah mudah. HL7 FHIR ini memungkinkan terjadinya akses ke data-data kesehatan, baik itu sebagai sumber daya data ataupun untuk pertukaran data. FHIR menjadi wadah untuk menstandarisasi data sehingga menjadi seragam dan memudahkan data agar dapat dibaca dan dipakai oleh machine learning yang kemudian akan digunakan di dalam Big Data.

Contoh-Contoh penerapan FHIR

  1. Didalam framework atau perusahaan

FHIR telah diimplementasikan di dalam organisasi ataupun framework yang menyediakan informasi tentang informasi kesehatan agar dapat digunakan oleh semua orang, contohnya adalah:

  • Carequality menerapkan FHIR untuk mendukung pertukaran informasi yang terpercaya didalam framework

Carequality adalah sebuah framework yang menyediakan informasi tentang penyedia electronic health record (EHR) dan record locator service (RLS) serta jaringan-jaringannya baik dari sektor pribadi maupun pemerintah. Tujuannya adalah untuk menentukan perjanjian teknis dan kebijakan dan memastikan data mengalir antar jaringan atau platform tersebut.

  • CommonWell Health Alliance juga menerapkan FHIR dalam asosiasinya. CommonWell merupakan sebuah asosiasi non-profit yang dikhususkan untuk menyajikan bahwa data kesehatan harus tersedia baik untuk individu maupun pemberi informasi kesehatan (caregivers) terlepas dari dimana perawatannya terjadi. Lalu, akses terhadap informasi kesehatan tersebut harus dibangun dalam IT kesehatan dengan biaya yang sesuai agar dapat digunakan oleh berbagai penyedia kesehatan maupun orang-orang yang dilayani.
  1. Penggunaannya dalam suatu kasus
  • Kasus 1:

Karena didalam FHIR terdapat sistem electronic health record (EHR) yang menggunakan RESTful API, hal tersebut memungkinkan pasien untuk dapat mengakses catatan medis mereka melalui web portal ataupun aplikasi mobile. Sehingga mempermudah pasien untuk melihat catatan medis mereka.

  • Kasus 2:

FHIR dapat digunakan untuk document sharing, karena FHIR memiliki fungsi yang mirip dengan Cross Enterprise Document Sharing (XDS), hal tersebut memungkinkan agar informasi kesehatan dari berbagai sumber berbeda dapat diintegrasikan menjadi satu.

(Calista, Evan, Geri, Michelle)

Referensi

https://www.hl7.org/fhir/overview.html

https://ehrintelligence.com/news/carequality-promoting-use-of-fhir-for-health-data-exchange

https://healthstandards.com/blog/2013/03/26/hl7-fhir/

https://developer.medley.jp/entry/2019/04/02

http://www.hl7.jp/docs/61seminar_2_HL7.pdf

https://healthstandards.com/blog/2013/05/14/interoperability-paradigms-of-fhir/

https://searchhealthit.techtarget.com/definition/FHIR-Fast-Healthcare-Interoperability-Resources

http://www.openhealthnews.com/news-clipping/2017-09-08/open-source-ehr-generator-delivers-healthcare-big-data-fhir

https://www.hl7.org/implement/standards/product_brief.cfm?product_id=343

https://blogs.perficient.com/2018/12/11/fast-healthcare-interoperability-resources-fhir-explained/

Abba Suganda Girsang