Algoritma Bunglon untuk Menghitung Daya Lentur Perusahaan
Penulis
Dr.rer.nat. Ditdit Nugeraha Utama
Computer Science Department, BINUS Graduate Program-Master of Computer Science, Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia 11480
ditdit.utama@binus.edu
Utama et al. (2019) telah berhasil mengembangkan sebuah algoritma yang diadaptasi dari kemampuan bunglon di dalam mempertahankan hidupnya. Ada tiga jenis parameter yang dilibatkan disini. Ketiga parameter ini adalah suhu, predator, dan kemampuan si bunglon di dalam merubah warna.
Disini, parameter suhu dan jenis predator, dijadikan sebagai parameter ancaman (negatif) bagi hidupnya si bunglon. Sedangkan kemampuannya di dalam merubah warna, merupakan parameter peluang (positif) yang akan mampu memperpanjang kesempatan hidup si bunglon. Nilai daya lentur si bunglon ini lah yang telah berhasil algoritma ini hitung, yang menjadikan nilai daya lentur ini sebagai output dari algoritma yang dimaksud.
Pada akhirnya, algoritma ini telah berhasil diimplementasi di dalam domain ilmu manajemen. Algoritma ini digunakan untuk menghitung daya lentur perusahaan di dalam mempertahankan bisnisnya, yang melibatkan dua jenis parameter eksternal: ancaman dan peluang. Dimana parameter ancaman dianalogikan sebagai parameter-parameter ancaman/negatif bagi si bunglon (suhu dan predator), sedangkan parameter peluang dianalogikan dari parameter peluang (positif)-nya si bunglon (kemampuan di dalam merubah warna).
Hasil akhirnya tentu, nilai daya lentur perusahaan di dalam mempertahankan aktivitas bisnisnya dapat dihitung. Dan setelah itu, tentunya nilai daya lentur tersebut dapat dibandingkan satu perusahaan dengan perusahaan yang lainnya.
Referensi
Utama, D. N., Noveta, B. K., Warman, G. P., Setyono, J. C., Wikamulia, N., and Tatulus, R. L. 2019. A simple novel mechanism for company resilience measurement based on life-resilience behavior of chameleons (LReBeach). The 12th International Conference on Information & Communication Technology and System, Surabaya-Indonesia.