Data Mining untuk Model Penunjang Keputusan

Penulis

Dr.rer.nat. Ditdit Nugeraha Utama

Computer Science Department, BINUS Graduate Program-Master of Computer Science, Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia 11480

ditdit.utama@binus.edu

 

Judul di atas apakah mungkin dilakukan secara teknologi? Jawabannya adalah sangat mungkin. Namun apakah absah secara saintis dilakukan? Jawabannya adalah bisa iya bisa tidak. Model penunjang keputusan (MPK) tidak hanya harus terintegrasi dengan data saja, namun harus ada keterikatan kuat dengan unsur-unsur pengetahuan (knowledge), pengalaman (experience), sains (science),  kepakaran (expertise), dan juga teknologi (technology) dari lingkungan pada kasus keputusan tersebut dibuat. Lingkungan yang menghasilkan unsur-unsur tersebut dapat saja berasal dari pengguna (user), pemodel (modeler), dan juga pakar (expert) yang terlibat. Keenam unsur ini kemudian membentuk hexagon (data, knowledge, experience, science, technology, dan expertise) yang memperkuat MPK tersebut menjadi bukan hanya sebagai produk sebuah terknologi, namun produk yang bersifat saintis.

MPK, dengan menggunakan berbagai jenis metode absah, harus dapat mengakomodir keterlibatan enam unsur hexagon yang disebutkan tadi. Jadi, MPK bukan melulu mempertimbangkan hasil dari analisis data yang disuguhkan (baik intenal maupun eksternal), namun MPK harus mampu menjadi representasi dari keenam unsur tersebut; atau dapat kita sebut sebagai hexagon formula.

Sejalan dengan Turban et al. (2005), dapat disimpulkan disini bahwa data mining hanyalah bagian unsur yang menyuplay kebutuhan MPK untuk dapat menyarankan sebuah keputusan objektif. Objektifitas keputusan inilah menjadi produk akhir dari MPK. Objektifitas inilah yang menunjukkan bahwa MPK adalah model absah yang bersifat saintis untuk menyarankan keputusan strategis yang akan diambil oleh lingkungan.

Referensi

Turban, E., Aroson, J. E., and Liang, T.P. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems, 7th Edition. Pearson

Dr.rer.nat. Ditdit Nugeraha Utama