Configuration Management Database vs Asset Management: Perbedaan Antara Aset dan Konfigurasi

 

Komponen Software dan hardware mendukung setiap produk atau servis yang kita tawarkan. Mengelola komponen-komponen tersebut sangatlah vital, aktivitas yang berbasis nilai dalam pengelolaan IT, tapi itu semua tidak mudah. Pengelolaan ini mencakup semua sumberdaya perusahaan, mulai dari pegawai, informasi, dan teknologi hingga aliran nilai, proses, mitra dan pemasok.

Untuk sukses mengelola komponen ini, kita mesti tahu apa yang kita miliki. Ini merupakan tantangan bagi hamper semua perusahaan. 2 praktik ITSM, asset management dan configuration management, memandu anda menuju management komponen yang sukses. 2 praktik ini mungkin serupa, tapi tidak sama: configuration management database mengandung beberapa asset, tetapi asset management melampaui konfigurasi item yang terdiri dari management konfigurasi.

Pada artikel ini, kami akan menjelaskan assets dan configuration items (CIs), membandingkan asset management dengan configuration management, dan menyediakan sumber tambahan untuk dieksplor.

Defining assets and configuration items

          Sebelum kita membahas asset management dan configuration management, mari kita bahas terlebih dahulu terkait perbedaan asset dan configuration.

  • Asset diartikan sebagai segala hal yang berguna atau memiliki nilai dalam suatu produk atau layanan. Nilai ini umumnya ditentukan secara finansial: berapa biaya asset vs berapa banyak yang dihematnya.
  • Configuration item adalah komponen yang harus dikelola untuk memberikan layanan IT.

Sekilas keduanya terlihat sama, tapi sebetulnya tidak. Pertama, kesamaannya. Baik assets dan configuration items terdiri dari komponen dasar yang memberikan produk dan layanan ke pelanggan. Di dalam lingkuan ITSM, komponen ini bisa meliput aplikasi mobile, server virtual, infrastruktur jaringan, lisensi perangkat lunak dan basis data.

First, the similarities. Assets and configuration items both comprise the underlying components that deliver products and services to customers. In an ITSM environment, these components could include mobile apps, virtual servers, networking infrastructure, software licenses, and databases.

Perbedaan terbesar antara keduanya? Semua configuration items memenuhui syarat sebagai, tetapi tidak semua asset adalah configuration items. Ini karena bagaimana keduanya dikelola.

Sebagai contoh, sebuah asset bisa berupa modal perusahaan anda, atau pengetahuan didalam kepala salah satu pengembang. Ini berkontribusi terhadap produk, tetapi mengelola semua assets tersebut secara langsung untuk mendukung pemberian layanan tidaklah praktis atau tidak mungkin. Sebuah configuration item, pada sisi lain, dapat mengubah control, yang merupakan dasar, dan itu tidak berlaku pada asset.

 

 

Memahami Configuration Management

          Configuration management difokuskan pada pengelolaan informasi asset yang bisa dikelola dan dikontrol. Info ini meliputi attribute Configuration Item, seperti pemilik, tipe, versi, dan lainnya, serta bagaimana Configuration Item dikonfigurasi dan berinteraksi dengan configuration item saat menyediakan produk dan layanan. Sebuah configuration management database (CMDB) adalah kunci utama, yang menyimpan catatan CI dan membantu pengelolaan CI secara langsung.

Jika kita harus mencari insiden dan masalah yang berhubungan dengan sebuah item atau beberapa item, terutama saat merencanakan, maka anda harus melacaknya dengan CI. Perubahan management berlaku untuk semua CI. Manejemen perubahan yang dijalankan dengan baik berpengaruh terhadap:

  • Produk sukses/desain layanan
  • Perubahan control
  • Penyelesaian masalah
  • Mengaudit layanan IT untuk keunggulan operasional

Ini bukan pekerjaan yang gampang. Configuration management dianggap sebagai unicorn-nya manajemen layanan. Faktanya, beberapa contoh didunia nyata tercapainya configuration management selaras dengan praktik yang baik. Configuration management membutuhkan keseimbangan yang bagus antara mengelola configuration information. Terlalu sedikit informasi tidak bermanfaat untuk proses terkait. Terlalu banyak detail, mengakibatkan overhead yang berlebihan dan manajemen yang tidak efisien atau tidak efektif.

Untungnya, configuration management system (CMS) bisa mempermudah pengumpulan informasi dan mengidentifikasi ketergantungan. CMS yang bagus juga mendukung produksi yang disebut peta atau model (lihat diagram dibawah) yang secara visual menunjukkan ketergantungan antara komponen dalam pengiriman layanan. Model ini dapat memberikan visibilitas yang lebih baik kedalam desain, penerapan dan dukungan layanan disepanjang siklus proses.

Kegiatan lainnya yang penting dalam configuration management meliputi:

  • Identifikasi, penambahan, modifikasi dan menghapus CIs didalam CMS
  • Memperbaharui informasi CI setelah perubahan dieksekusi terhadap komponen
  • Mensimulasikan dampak pada layanan Ketika satu atau lebih CIs dimodifikasi atau berpengaruh
  • Mengaudit catatan konfigurasi dan ketergantungan informasi untuk memastikan bahwasanya mereka terbarukan serta untuk tujuan keamanan dan kepatuhan

Apa itu Asset management?

Asset management lebih luas dan lebih dalam dibandingkan configuration management. IT asset management (ITAM) adalah praktik pengelolaan asset di siklus hidupnya.

Nilai sebuah asset biasanya ditentukan secara finansial. Saat sebuah organisasi menghabiskan uang untuk mendapatkan komponen, harga dan nilainya krusial dalam memprediksi apakah asset akan mengembalikan nilai dari investasi. Ini menentukan item mana yang harus dilacak sebagai assets:

  • Saat sebuah item memiliki nilai finansial (harus dilacak perfoma finansialnya)
  • Saat sebuah item terdepresiasi dari waktu ke waktu dan pada akhirnya akan mencapai masa pakainya.

Siklus kehidupan management of asset adalah inti dari segalanya. Kegiatannya meliputi akuisisi, operasi, perawatan dan pembuangan akhirnya. Karena pemasok terlibat, aspek kontrak yang terlibat meliputi pengadaan, leasing, pemeliharaan, dan dukungan adalah area focus tambahan. Karena asset memiliki antara dampak ekonomi dan resiko terhadap organisasi, masalah kepatuhan peraturan juga berkontribusi terhadap asset management: standar akuntansi, kepatuhan keamanan dan pengelolaan.

Aktivitas lainnya yang penting dalam asset management meliputi:

  • Pelabelan dan pelacakan lokasi asset melaui registrasi asset.
  • Pengelolaan lisensi software untuk memastikan kepatuhan dan nilainya terhadap uang
  • Melacak harga komponen dan layanan cloud.
  • Mengelola perangkat pengguna akhir untuk memastikan kepatuhan dan keamanan.
  • Mengaudit untuk nilai keuangan dan kepatuhan keamanan.
  • Menangani asset yang dinonaktifkan berdasarkan keuangan dan kebijakan keamanan data

Ini jelas berlaku untuk Sebagian besar, jika tidak semua, sumber daya perusahaan, yang menjelaskan bagaimana asset management dapat menjadi tantangan.

Sumber: https://www.bmc.com/blogs/asset-management-vs-configuration-management/

 

Dikirimkan oleh Dr. Eng. Antoni Wibowo

 

Dr. Eng. Antoni Wibowo, S.Si., M.Kom., M.Eng