Transport Layer
Benfano Soewito
Transport layer adalah lapisan keempat dalam model open system interconnection (OSI), dan bertanggung jawab untuk komunikasi ujung-ke-ujung melalui jaringan. Transport layer menyediakan komunikasi logis antara proses aplikasi yang berjalan pada host yang berbeda dalam arsitektur protokol berlapis dan komponen jaringan lainnya.
Message akan dipecah pecah pada transport layer menjadi segmen. Setiap segmen akan mempunyai identitas sendiri, sehingga pada saat segmen sudah ada di sisi penerima maka segmen segmen ini akan dijadikan satu kembali sesuai dengan identitas nya menjadi message dan ditampilkan melalui aplikasi layer.
Sebagian dari mahasiswa mungkin sudah familiar dengan TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol). (Tetapi jika tidak, jangan khawatir, saya akan menjelaskan semuanya di kelas). Sebagian mahasiswa juga mungkin sudah tahu bahwa TCP dan UDP bekerja pada lapisan Transport, dan bahwa TCP adalah layanan yang andal dan UDP tidak.
Dengan menggunakan TCP maka message yang dikirimkan dapat diterima oleh penerima dengan sempurna dan utuh tidak rusak atau tidak ada bagian yang hilang oleh karena itu TCP adalah layanan yang handal. Berbeda dengan UDP, yang lebih mengutamakan kecepatan, kecepatan adalah goal dari UDP, sehingga mungkin saja ada sebagian message yang hilang saat diterima di sisi penerima, biasanya UDP di gunakan untuk streaming video atau music.
Ini berarti bahwa pengembang aplikasi memiliki lebih banyak opsi karena mereka memiliki pilihan antara dua protokol saat bekerja dengan protokol TCP atau UDP.
Lapisan Transport bertanggung jawab untuk menyediakan mekanisme multiplexing aplikasi lapisan atas, membuat sesi, dan membuat sirkuit virtual. Sehingga setiap packet yang masuk disisi penerima akan diteruskan kepada aplikasi yang tepat. Misal pada laptop, kita membuka beberapa koneksi ke beberapa situs dalam waktu yang bersamaan. Supaya setiap message dikirim sesuai dengan browser yang dibuka pada laptop kita maka dibutuhkan tanda khusus. Oleh karena itu di perkenalkan port number pada proses di transport layer ini.
Setelah message di bagi bagi menjadi bagian bagian kecil, bagian kecil ini disebut segmen. Setiap segmen akan di berikan identitas berupa header, bentuk header dari tcp dapat dilihat pada gambar 1, dibawah ini.
Ada dua cara koneksi yang diperkenalkan dalam mata kuliah komunikasi data, yaitu connection oriented dan connection less. Untuk menerangkan perbedaan antara kedua cara koneksi ini, maka saya terangkan dengan contoh. Contoh pertama adalah sewaktu kita ingin berkomunikasi dengan seseorang dengan menggunakan telepon, baik itu telepon rumah maupun telepon gengam. Pertama kita harus mendial nomor yang dituju, kemudian si penerima atau orang yang di telepon akan mengangkat dan mengatakan hello. Setelah ini barulah kita dapat berbicara atau berkomunikasi. Ini adalah contoh koneksi dengan cara connection oriented. Artinya sebelum bisa berkomunikasi harus terjadi koneksi dulu atau sambungan dulu yang disetujui kedua belah pihak baru komunikasi bisa terjadi. Untuk contoh kedua berikut ini akan menerangkan connection less. Apabila kita ingin mendengarkan radio atau menonton TV, kita hanya mencari chanel atau frekuensi lalu kita sudah dapat menerima data dalam bentuk audio dan video, tanpa harus ada proses persetujuan koneksi antara kedua belah pihak. Ini kita sebut connection less.
Di dunia internet juga kita mengenal kedua proses koneksi ini. Salah satunya adalah koneksi yang digunakan oleh TCP/IP protocol yang masuk dalam kategori connection oriented. Untuk menjelaskan protocol ini, kita mulai dengan pengertian bahwa dalam internet, sebelum data dikirimkan padaa jaringan internet, data tersebut akan di pecah pecah dulu menjadi kecil kecil yang biasa kita sebut paket. Sebuah paket rata rata memiliki size sekitar 1500 bytes. Dalam sebuah paket terdiri dari dua bagian yaitu paket header dan paket payload. Di dalam paket header ada beberapa komponen, salah satunya adalah komponen Flags, yang terdiri dari enam bagian yaitu URG, ACK, PSH, RST, SYN, FIN yang masing masing terdiri dari satu bit.
- URG – Urgent yang menunjukan sebuah paket yang penting.
- ACK – Acknowledgment
- PSH – Push
- RST – Reset connection
- SYN – Synchronize
- FIN – Finish
Keenam flags ini yang bertanggung jawab dalam proses TCP/IP connection dan untuk lebih jelas melihat packet header untuk TCP dapat dilihat pada gambar 1.
Pada saat melakukan koneksi untuk melakukan percakapan dengan menggunakan telepon, dimulai dari dial number sampai dapat berkomunikasi adalah menggunakan protocol dalam Bahasa Indonesia. Sekarang bayangkan bagaimana hal tersebut dengan protocol TCP/IP. Pertama, kedua alat yang akan berkomunikasi harus mengerti protocol TCP/IP dulu atau harus mengerti Bahasa TCP/IP dulu. Bisa dikatakan bahwa Bahasa TCP/IP hanya terdiri dari enam suku kata, yaitu: URG, ACK, PSH, RST, SYN, FIN.
Pertama apabila A ingin melakukan komunikasi dengan B maka A harus mengirimkan paket dengan flag ACK atau flag ACK pada paket header di beri bit dengan value 1. Proses ini sama dengan mendial nomor telepon. Kemudian B yang menerima paket dengan flag ACK ini mengerti bahwa ada panggilan, apabila B setuju untuk melakukan komunikasi dengan A maka B akan mengirim paket dengan flag ACK-SYN. Ini sama dengan mengangkat telepon dan mengatakan hallo, dan biasa disebut three way handshake, yang dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Three way handshake