Model Pendukung Keputusan Fuzzy Berdasarkan Model Computation Plant Forssk Ipomoea Aquatica untuk Pengambilan Keputusan Investasi Penulis
Ika Dyah Agustia Rachmawati, Ditdit Nugeraha Utama
Computer Science Department, BINUS Graduate Program – Master of Computer Science Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia 11480
Pada (Rachmawati dan Utama, 2021) dijelaskan bahwa sistem pertanian konvesional yang menggunakan media tanah sebagai media tanam memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Dampaknya seperti adanya penggunaan air yang tidak efisien sehingga menyebabkan penurunan kualitas tanah sehingga menyebabkan menurunkan kualitas dari tanaman yang ditanam. Lahan yang sempit menambah permasalahan menjadi semakin luas karena sistem pertanian konvensional bergantung dengan luasnya lahan (Alshrouf, 2017). Adanya peningkatan permintaan pangan, khususnya sayuran berdaun hijau mendorong para peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut agar masalah tersebut dapat diatasi. Untuk mengatasi penggunaan air yang tidak efisien dan lahan yang sempit, maka digunakan sistem hidroponik dimana media tanahnya menggunakan media air. Kebutuhan nutrisi untuk menunjang aktivitas manusia, untuk sayuran berdaun hijau menciptakan peluang membuat usaha tani budidaya sayuran hidroponik kangkung (Ipomoea aquatica Forsk). Kangkung dinilai sebagai sayuran yang paling banyak diminati oleh masyarakat Indonesia (Idris, 2020). Selama tiga tahun terakhir menurut data BPS permintaan sayuran kangkung semakin meningkat. Pada 100 gr kangkung, energi: 29 kkal, protein: 3 gram, Lemak: 0,3 gram, karbohidrat:5,4 gram, kalsium: 73 mg, fosfor: 50 mg, zat besi: 3 mg, vitamin A: 6300 IU, vitamin B1: 0,07 mg, vitamin C: 32 mg (Hidayati et al., 2017).
Plant Computational Modeling (PCM), merupakan bagian dari informatika ekologi (ecoinformatics) atau informatika lingkungan (environmental informatics), yang menggabungkan ilmu pertanian, botani, ilmu komputer, dan statistik. PCM mampu mensimulasikan tanaman dalam bentuk 3D, hampir menyerupai model sebenarnya, dalam platform Growth Grammar Interactive Modeling Platform (GroIMP). Untuk konstruksi modelnya menggunakan data pertumbuhan tanaman kangkung dan bahasa pemrograman XL yang terdapat pada GroIMP berdasarkan pendekatan Functional Structural Plant Modeling (FSPM), yaitu berdasarkan struktur bagian tanaman. Hasil dari GroIMP selain simulasi bentuk 3D adalah data tambahan seperti waktu tumbuh tanaman, kandungan nutrisi, berat tanaman, dan harga jual tanaman. PCM digunakan untuk menghitung perolehan fotosintesis tahunan pada pohon beech (Fagus crenata) (Umeki et al., 2010), mengukur kemampuan penyerapan cahaya matahari pada daun padi untuk fotosintesis (Utama, 2015), mengevaluasi tekanan turgor, mengukur cahaya yang diterima pada daun kedelai (Coussement et al., 2018), dan memprediksi kondisi air yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman kedelai (Coussement et al., 2020).
PCM mendukung pengetahuan Decision Support Model (DSM), yaitu cara untuk mengambil keputusan dengan metode matematis berbasis komputasi. Dalam penelitian ini untuk menghitung estimasi nilai investasi dan keuntungan dapat menggunakan data dari PCM. Data tanaman, seperti berat tanaman yang diperoleh dari hasil running GroIMP dapat digunakan sebagai parameter untuk menghitung estimasi nilai investasi dan keuntungan yang diperoleh. Model DSM dibangun menggunakan parameter yang diolah menggunakan metode fuzzy logic. Dengan menggunakan plant dataset, platform GroIMP-FSPM, dan logika fuzzy, peneliti dapat menentukan estimasi nilai investasi yang dibutuhkan dan keuntungan yang diperoleh. Jika harga jual kangkung hidroponik besar, biaya totalnya besar, dan keuntungan yang diperoleh besar dalam satu periode tanam. Satu periode tanam kangkung selama 25-30 hari (Fikri et al., 2016). Dengan demikian, PCM dan DSM merupakan cara baru yang dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengembangkan usaha pertanian di Indonesia.
Referensi
Alshrouf, A. (2017). Hydroponics, Aeroponic and Aquaponic as Compared with Conventional Farming. American Scientific Research Journal for Engineering, 27(1), 247–255.
Coussement, J. R., De Swaef, T., Lootens, P., Roldán-Ruiz, I., & Steppe, K. (2018). Introducing Turgor Driven Growth Dynamics into Functional Structural Plant Models. Annals of Botany, 121(5), 849–861.
Coussement, J. R., De Swaef, T., Lootens, P., & Steppe, K. (2020). Turgor Driven Plant Growth Applied in A Soybean Functional Structural Plant Model. Annals of Botany, 126(4), 729–744.
Fikri, M. S., Indradewa, D., & Putra, E. T. S. (2016). Pengaruh Pemberian Kompos Limbah Media Tanam Jamur pada Pertumbuhan dan Hasil Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir.). Vegetalika, 4(2), 79–89.
Hidayati, N., Rosawanti, P., Yusuf, F., & Hanafi, N. (2017). Kajian Penggunaan Nutrisi Anorganik Terhadap Pertumbuhan Kangkung (Ipomoea reptans Poir) Hidroponik Sistem Wick. Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian Dan Kehutanan, 4(2), 75–81.
Idris, M. (2020, December 15). Survei BPS: Orang RI Kurang Makan Sayur, Kangkung Paling Digemari. Online. https://money.kompas.com/read/2020/12/15/114340126/survei-bpsorang-ri-kurang-makan-sayur-kangkung-paling-digemari?page=all
Rachmawati, I. D. A. and Utama, D. N. 2021. Fuzzy Decision Support Model Based on Plant Computation Model of Ipomoea Aquatica Forssk for Investment Decision Making. Submitted.
Umeki, K., Kikuzawa, K., & Sterck, F. J. (2010). Influence of Foliar Phenology and Shoot Inclination on Annual Photosynthetic Gain in Individual Beech Saplings: A Functional Structural Modeling Approach. Forest Ecology and Management, 259(11), 2141–2150.
Utama, D. N. (2015). The Optimization of the 3-d Structure of Plants, using Functional-Structural Plant Models . Case Study of Rice (Oryza sativa L.) in Indonesia. In Disertation