Arsitektur Model Prophet  

 

Konsep utama model Prophet berdasarkan konsep decomposable time series model dengan tiga komponen utama: trend, seasonality, dan holidays. Model regresif aditif hasil dari decomposable time series model dilambangkan sebagai y(t), yang menggambarkan pergerakan bagaimana model Prophet menyesuaikan dengan distribusi data. Disajikan dalam persamaan (1) berikut:

Pada persamaan (1), g(t) menggambarkan tren perubahan non periodik pada model time series. s(t) menggambarkan perubahan periodik musiman seperti mingguan, tahunan. Dan h(t) menggambarkan efek lanjutan hari libur pada suatu negara yang berpotensi menimbulkan tren tak biasa dan kadang efek terjadi lebih dari 1 hari. Notasi error єt  menggambarkan perubahan istimewa yang tidak dapat diprediksi oleh model.

Konsep metode Prophet diadaptasi dari metode Generative Additve Model (GAM)  yang menekankan pada model regresi dengan non linear smoother pada regressor Sebagai perbedaan, Prophet hanya menggunakan waktu sebagai regressor utama dan terdapat kemungkinan beberapa fungsi linear dan non linear waktu sebagai komponen dasar. Salah satu keuntungan yang diadaptasi dari model GAM adalah fleksibilitas dalam menerima perubahan tren pada sumber data dan dengan cepat dalam melakukan proses model fitting, sehingga user dapat mengubah model parameter secara interaktif untuk meningkatkan hasil akurasi.

Dan keuntungan lainnya dibandingkan metode ARIMA adalah data yang digunakan tidak harus memenuhi syarat regularly spaced, yaitu kondisi interval pengukuran yang harus sama dalam periode yang ditentukan. Serta dengan fungsi musiman yang bersifat periodik, maka tidak perlu adanya penambahan data yang hilang akibat pemrosesan data.

 

 

Disadur dari :

Fernando Lioexander, Abba Suganda Girsangao, Arsitektur Prophet Dalam Prediksi Normalisasi Meteran Konsumsi Energi Pada Bangunan,  Tesis, Universitas Bina Nusantara, Jakarta. 2021

 

 

Abba Suganda Girsang S.T., M.Cs., Ph.D