Model Penunjang Keputusan berbasis Logika Fuzzy untuk Menentukan Jenis Mata Ajar Kursus Online
Sihotang dan Utama (2022) telah berhasil membangun sebuah model penunjang keputusan (MPK) berbasis logika fuzzy untuk dapat membantu pengambil keputusan di dalam menentukan jenis mata ajar kursus online pada sebuah training center. Pada penelitian ini, kegiatan penelitiannya dimulai karena sebuah alasan kondisi pengetahuan masa depan yang sangat mendesak. Sejak pandemi Corona Virus Disease-19, perekonomian dunia mulai merosot dan mempengaruhi banyak orang dewasa kehilangan pekerjaannya. Juga, banyak kebiasaan baru yang disebut “new normal” telah dibuat sejak pandemi.
Pada tahun 2020, jumlah pengangguran meningkat secara signifikan. Alasan ini membuat orang berusaha untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk memenuhi persyaratan pekerjaan dengan mengambil kursus online. Jalan orang memilih topik apa yang akan diikuti dan materi apa yang akan disediakan oleh penyedia layanan ditawarkan secara akademis, dibahas dalam penelitian ini.
Kebaruan dari penelitian ini adalah mendapatkan MPK menggunakan metode logika fuzzy untuk menentukan secara online mata ajar kursus. Proses logika fuzzy dimulai dengan menentukan parameter keputusan, dan kemudian dilakukan proses utama (yaitu fuzzifikasi, proses inferensi fuzzy, dan defuzzifikasi). Nilai keluaran crisp digunakan sebagai keputusan akhir (decision value). Dalam model yang dibangun, ada dua kelompok parameter; keuntungan perusahaan yang terdiri dari 5 parameter dan manfaat pengguna yang terdiri dari 9 parameter. Akhirnya, model yang dibuat dievaluasi secara teknis, dan keputusan akhir berguna untuk implikasi praktis dan teoritis seperti pengguna dalam memilih online kursus dan bagi pengambil keputusan unit perusahaan dalam menentukan materi kursus online.
Referensi
- F. A. Sihotang and D. N. Utama. 2022. Fuzzy logic based decision support model for determining the subject of online course materials. Journal of System and Management Sciences, 12(5), pp. 169-192.