Bank’s Digital Transformation
Kondisi bank sekarang jauh berbeda dengan bank dulu. Bank berubah secara total dari model konvensional menjadi digital. Ada beberapa evolusi perubahan bank.Salah satu contoh kecil adalah dulu bank sangat banyak dikunjungi customer. Namun saat ini pelayanan Bank banyak dilayani oleh platform, demikian Revan Hadi sampaikan pada guest lecture pada program magister Teknik informatika tanggal 16 Agustus di Kampus Anggrek. Guest Lecture ini rutin diadakan untuk program mahasiswa magister teknik informatika (MTI) dengan menghadirkan pembicara dari kampus dalam negeri, kampus luar negeri dan praktisi di dunia Industri. Ini dibuat agar mahasiswa MTI mendapat pengetahuan yang lebih lengkap tentang IT. Bapak Revan Hadi, yang merupakan senior executive vice president IT Bank Raya, dalam kuliah guest lecture tersebut mengatakan kita mungkin sudah terbiasa dengan perubahan, namun banyak juga yang belum terbiasa dengan kecepatan perubahan yang tinggi.
Ada motto yang mengatakan bahwa “if you don’t have a strategy for mobile, you don’t have a business strategy”. Saat ini peranan mobile sangat sentral. Kalau dulu platform mobile merupakan salah satu layanan. Saat ini mobile merupakan pusat layanan.
Pelayanan customer juga mengalami perubahan. Dari model mass market model berubah menjadi customer network model. Mass market adalah istilah yang mengacu pada pasar umum yang lebih luas dan terdiri dari konsumen yang sangat beragam. Di mana konsumennya dapat berasal dari berbagai kelompok usia, gaya hidup, dan preferensi yang berbeda. Gagasan jaringan konsumen mengungkapkan gagasan bahwa keterikatan orang dalam jaringan sosial mempengaruhi perilaku mereka sebagai konsumen . Interaksi dalam jaringan konsumen seperti pertukaran informasi dan peniruan dapat mempengaruhi permintaan dan hasil pasar dengan cara yang tidak dipertimbangkan dalam teori pilihan konsumen neoklasik.
Bapak Revan mengatakan hanya 30% perusahaan yang berhasil melakukan digital transformation. Itu menunjukkan bahwa digital transformation itu bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa Langkah strategi yang bisa diambil dalam melakukan digital transformasi
- Digital Trust (Kepercayaan Digital): Langkah pertama dalam transformasi digital adalah membangun kepercayaan digital. Ini mencakup perlindungan data, privasi, keamanan, dan keandalan dalam interaksi digital dengan pelanggan, mitra, dan pemangku kepentingan lainnya. Beberapa langkah yang dapat diambil termasuk mengimplementasikan standar keamanan data, sertifikasi keamanan, mengedukasi tim internal dan pelanggan tentang praktik keamanan digital, serta memiliki rencana tanggap darurat keamanan data.
- Digital Culture (Budaya Digital): Transformasi digital membutuhkan perubahan budaya di seluruh organisasi. Ini mencakup adopsi pola pikir yang terbuka terhadap perubahan teknologi, kolaborasi lintas tim, dan kreativitas. Langkah-langkahnya meliputi mendukung inisiatif inovasi, merangsang kolaborasi lintas departemen, memotivasi karyawan untuk belajar dan mengembangkan keterampilan digital, serta memberikan contoh dari para pemimpin perusahaan dalam adopsi teknologi baru.
- Digital Talent (Talenta Digital): Organisasi perlu memiliki keterampilan dan kompetensi yang diperlukan untuk mengelola dan mengoptimalkan teknologi baru. Ini bisa mencakup merekrut orang-orang dengan keterampilan teknologi yang relevan, memberikan pelatihan dan pengembangan kontinu kepada karyawan untuk meningkatkan keterampilan digital mereka, serta menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan eksplorasi kreatif.
- Digital Product Management (Manajemen Produk Digital): Manajemen produk digital berfokus pada pengembangan, pengelolaan, dan peningkatan produk dan layanan digital. Langkah-langkahnya mencakup identifikasi peluang baru dalam era digital, pengembangan produk yang responsif terhadap kebutuhan pelanggan, memanfaatkan data untuk menginformasikan pengembangan produk, dan menggunakan pendekatan agile untuk mengelola siklus hidup produk yang lebih cepat.
- Augment Intelligence (Meningkatkan Kecerdasan Buatan): Penerapan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi terkaitnya dapat membantu organisasi mengoptimalkan proses bisnis, mengambil keputusan yang lebih baik, dan memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan. Langkah-langkahnya meliputi eksplorasi penggunaan AI yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, penerapan algoritma dan analisis data untuk mengambil wawasan berharga, serta integrasi AI ke dalam sistem dan aplikasi yang ada.
Transformasi digital adalah perjalanan yang melibatkan banyak aspek dalam organisasi. Menggabungkan langkah-langkah di atas dapat membantu organisasi menghadapi tantangan dan peluang dalam dunia yang terus berkembang secara digital. Ingatlah bahwa setiap organisasi memiliki kebutuhan dan konteks yang unik, jadi langkah-langkah ini perlu disesuaikan dengan situasi masing-masing.
Demikian beberapa hal yang disampaikan oleh Bapak Revan Hadi pada guest lecture di Kampus Anggrek