Shibron Arby Azizy – Poster

Validasi dokumen merupakan proses penting di instansi pemerintahan untuk menjamin keaslian dan keakuratan dokumen, namun sistem tradisional berbasis basis data terpusat dan verifikasi manual cenderung lambat, tidak efisien, serta rentan manipulasi. Penelitian ini mengusulkan sistem validasi dokumen berbasis hybrid blockchain dengan dual-layer konsensus, yaitu Proof of Authority (PoA) pada Layer 2 untuk validasi cepat dan efisien, serta Proof of Work (PoW) pada Layer 1 untuk menjaga imutabilitas data dan ketahanan terhadap serangan. Arsitektur sistem mencakup DApps berbasis peran, tanda tangan digital menggunakan Certificate Authorities (CAs), serta mekanisme ledger ganda yang bekerja secara paralel. Sistem juga dilengkapi QR Code yang disematkan pada dokumen terverifikasi, berisi hasil validasi dalam format Base64 dan dapat dipindai melalui DApps untuk memeriksa keaslian dokumen. Selain itu, tersedia mekanisme otomatis untuk mendeteksi dan memulihkan ledger yang rusak atau tidak sinkron. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa model hybrid mempertahankan waktu transaksi rata-rata 4,31 detik dan berhasil memulihkan 200 kasus manipulasi blok dengan tingkat keberhasilan 100% serta rata-rata waktu perbaikan 1,50 detik, sehingga menjadikannya solusi yang aman, efisien, dan andal untuk lingkungan pemerintahan.